-->

Menelusuri Kekayaan Gua Liang Kabori Dan Metanduno Di Sulawesi Tenggara

Label

Saturday 1 December 2018

Menelusuri Kekayaan Gua Liang Kabori Dan Metanduno Di Sulawesi Tenggara

ReyGina Wisata | Terletak di Desa Liang Kabori Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia, Gua Liang Kabori ialah salah satu gua terkaya dan terindah di dunia yang wajib untuk Anda telusuri dan nikmati keindahannya ketika berkunjung ke Sulawesi Tenggara. 




 Terletak di Desa Liang Kabori Kabupaten Muna MENELUSURI KEKAYAAN GUA LIANG KABORI DAN METANDUNO DI SULAWESI TENGGARA


Ketika Anda mulai menelusuri bibir gua, Anda akan melihat suatu gua alam yang membentang dengan tinggi sekitar 2-5 meter dan lebar sekitar 30 meter. Selain ornamen-ornamen berupa lukisan, Anda juga sanggup melihat unsur geologi pada gua ini contohnya saja stalaktit yang berada pada bab atas dan stalakmit yang berada pada bab bawah gua yang apabila keduanya bertemu akan membentuk pilar kerikil yang sangat indah dan menakjubkan untuk dilihat.


Liang Kabori yang dalam bahasa Muna berarti Liang "Gua" dan Kabori "tulis" sehingga Liang Kabori sanggup diartikan sebagai gua bertulis dan bergambar dengan keindahannya yang sangat luar biasa. Sehingga tidaklah berlebihan kalau Gua Liang Kabori oleh beberapa hebat gua internasional menyampaikan bahwa mereka sangat tercengang akan keindahan Liang Kabori dan menyatakan bahwa Liang Kabori termasuk kedalam salah satu gua terkaya di dunia. 


 Terletak di Desa Liang Kabori Kabupaten Muna MENELUSURI KEKAYAAN GUA LIANG KABORI DAN METANDUNO DI SULAWESI TENGGARA

Hal ini berdasarkan dengan banyaknya lukisan gua yang menjadi ornamen di dinding-dinding guanya. Sementara dengan gua-gua yang mereka temukan dari seluruh dunia lainnya biasanya spesialuntuk satu lukisan gua saja menyerupai bekas telapak tangan atau jejak kaki. Sementara Liang Kabori mempunyai gambar lukisan gua yang sangat bermacam-macam menyerupai gambar layang-layang, gambar kuda, gambar matahari, gambar orang berburu, gambar perahu, gambar cara hidup masyarakat Suku Muna pada masa pra sejarah mulai dari cara bercocok tanam, berternak, berburu, menyesuaikan diri dengan lingkungan, berperang untuk mempertahankan diri dari serangan musuh dan lain sebagainya yang dari gambar-gambar ini sanggup dipelajari bahwa di Gua Liang Kabori sudah ada sebuah peradaban insan purba.

Lukisan-lukisan pada dinding gua liang kabori hingga ketika ini masih menyimpan misteri ihwal kehidupan pra sejarah di Pulau Sulawesi yang tergores pada 130 an situs guaka tabrakan berwarna merah pada dinding gua bab dalam. Lukisan-lukisan gua ini masih terjaga keasriannya hingga sekarang.

 Terletak di Desa Liang Kabori Kabupaten Muna MENELUSURI KEKAYAAN GUA LIANG KABORI DAN METANDUNO DI SULAWESI TENGGARA

Di Gua Liang Kabori Anda juga sanggup mencicipi kesegaran dan ketenangan jiwa untuk sanggup menjernihkan segala pikiran dari segala rutinitas kerja sehari-hari. Nah selain sebagai daerah wisata, Gua Liang Kabori juga sanggup menambah wawasan Anda tentan peradaban purba yang pernih hidup di wilayah ini.


Akses Menuju Gua Liang Kabori

Gua Liang Kabori terletak sekitar 10 Kilometer dari sentra kota Raha melalui jalan poros Raha - Mabolu, tepatnya diperbatasan antara Desa Bolo dengan Desa Masalili, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapainya, Anda sanggup memakai kendaraan umum ataupun kendaraan eksklusif atau sewaan selama sekitar 1 jam perjalanan. 

Untuk mencapai bibir gua, Anda diharuskan berjalan sekitar 2-3 kilometer dari daerah parkir dengan saluran jalan yang kurang memadai. Walaupun demikian, Anda niscaya terpukau dengan pemandangannya yang indah mempesona menyambut Anda menuju bibir gua.

 Terletak di Desa Liang Kabori Kabupaten Muna MENELUSURI KEKAYAAN GUA LIANG KABORI DAN METANDUNO DI SULAWESI TENGGARA

Ketika Anda memasuki areal situs peninggalan liang kabori, Gua pertama yang akan temui ialah Gua Metanduno. Pada gua ini Anda sanggup melihat banyak sekali hasil peninggalan insan pra sejarah menyerupai lukisan-lukisan binatang pada dinding gua serta asap yang berdasarkan pemandu disebut dengan La Ode Samada yang ialah asap sisa aktivitas masak memasak yang dilakukan oleh insan pra sejarah. 


Gua ini disebut sebagai Gua Metanduno dikarenakan kebanyak motif yang ditemukan pada gua ini ialah motif binatang bertanduk yang dalama Bahasa Muna tandu berarti Tandu. Lukisan-lukisan di Gua Metanduno ini dibentuk oleh insan pra sejarah dari materi berupa darah binatang buruan, tanah liat serta getah kayu yang belum diketahui jenisnya.