-->

Rasakan Suasana Zaman Megalitikum Di Kampung Bena

Label

Tuesday, 17 May 2016

Rasakan Suasana Zaman Megalitikum Di Kampung Bena

Rasakan Suasana Zaman Megalitikum Di Kampung Bena


ReyGinaWisata -Apakah Anda yang ingin mencicipi kembali ke Zaman Megalitikum atau Zaman Batu mirip dalam film Flinstones? melaluiataubersamaini budaya masyarakatnya yang masih primitif dan belum tersentuh teknologi? Anda sanggup merasakannya suasana tersebut pada sebuah desa terpencil di Indonesia. Tepatnya di Kampung Bena, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.

Rasakan Suasana Zaman Megalitikum Di Kampung Bena RASAKAN SUASANA ZAMAN MEGALITIKUM DI KAMPUNG BENA

Kampung ini terletak di salah satu puncak bukit dari Gunung Inerie. Keberadaannya di bawah kaki pegunungan ialah ciri khas dari masyarakat kuno pemuja pegunungan sebagai daerah para dewa. Menurut masyarakat kampung ini, Mereka meyakini adanya Yeta, Dewa yang bersinggasana di Gunung Inerie yang melindungi kampung mereka selama berabad-abad lamanya.

Kampung yang terdiri sekitar 40 rumah yang saling mengelilingi dan tumbuh memanjang dari utara ke selatan dengan satu pintu masuk berada di sebelah utara. Sementara pada bab selatan ialah puncak sekaligus tepian bukit yang sangat terjal.

Rasakan Suasana Zaman Megalitikum Di Kampung Bena RASAKAN SUASANA ZAMAN MEGALITIKUM DI KAMPUNG BENA

Saat ini Kampung Megalitikum Bena ini ialah daerah tujuan Wisata Budaya Indonesia dan banyak dikunjungi oleh wisatawan mancguagara terutama dari Jerman dan Italia.

Di Kampung Bena, Anda akan sanggup mencicipi suasana kembali ke Zaman Megalitikum. D tengah-tengah kampung atau lapangan terdapat beberapa bangunan yang mereka sebut Bhaga atau Ngadhu. Bangunan Bhaga ini mirip dengan pondok kecil (tanpa penghuni) sedangkan Ngadhu berupa bangunan bertiang tunggal beratap serat ijuk.

Rasakan Suasana Zaman Megalitikum Di Kampung Bena RASAKAN SUASANA ZAMAN MEGALITIKUM DI KAMPUNG BENA

Kampung ini sama sekali belum tersentuh kemajuan teknologi. Arsitektur bangunannya juga masih sangat sederhana dengan satu pintu masuk untuk keluar dan masuk gerbang. Menurut catatan Pemerintah Kabupaten Ngada, Kampung Bena sudah berdiri semenjak 1.200 tahun yang kemudian yang hingga sekarang sopan santun budaya masyarakatnya tidak banyak yang berubah. Masyarakatnya masih memegang teguh sopan santun istiadat yang diwariskan oleh nenek moyang mereka semenjak lampau.

Lahan pemukiman Kampung Bena tetap dibiarkan mirip kontur orisinil tanah berbukit. Bentuk Kampung Bena yang ibarat mirip bahtera alasannya yakni berdasarkan kepercayaan Megalitik, Perahu dianggap punya kaitan dengan wahana para arwah yang menuju ke daerah tinggalnya. Namun yang tercermin dari bentuk bahtera ini yakni sifat kerjasama, bantu-membantu dan mengisyaratkan kerja keras yang dicontohkan dari leluhur mereka dalam menaklukan alam dalam mengarungi lautan hingga mereka hingga ke Kampung Bena.

Rasakan Suasana Zaman Megalitikum Di Kampung Bena RASAKAN SUASANA ZAMAN MEGALITIKUM DI KAMPUNG BENA

Rute Menuju Kampung Bena

Jika Anda berangkat dari Kupang, maka setelah turun di Bandara Soa, Anda sanggup melanjutkan perjalanan dengan memakai travel ke kota Bajawa dengan tarif kurang lebih 50 ribu. Sesudah hingga di kota Bajawa, Anda sanggup melanjutkan perjalanan dengan memakai jasa ojek dengan waktu tempuh kurang lebih setengah jam.

Namun bila Anda gres saja berwisata ke Danau Kelimutu di kota Ende, maka Anda sanggup naik travel atau bis jurusan Ende-Bajawa dan turun di Mataloko. Selanjutnya Anda sanggup memakai jasa ojek untuk hingga di kampung Bena.